Tuesday, December 25, 2012

Gunpla - #1


Pertengahan november lalu saya (Alhamdulillah) dapat kesempatan kembali mengunjungi Jepang untuk urusan kerja selama seminggu. Kalau biasanya saya tinggal di Yokohama, maka kali ini saya menginap di Tokyo (karena acaranya adalah international conference). Walaupun saya sejatinya lebih suka suasana 'countryside' Yokohama dibandingkan Tokyo yang berisik, nilai plus kunjungan kali ini adalah, lokasi conference yang berada di Akihabara. Yup, Akihabara, surganya barang elektronik dan istananya otaku Jepang. Alhasil, saya nggak perlu ngatur jadwal lagi untuk jalan-jalan, karena hampir tiap hari lewat Akiba :-)

Setelah dua hari yang menegangkan karena harus presentasi di depan para scientist top, akhirnya saya punya banyak freetime untuk menyenangkan diri sejenak sebelum pulang ke tanah air. Saya pun celingak-celinguk, keluar-masuk gang buat cari-cari barang murah (hukum I berbelanja di Akiba : kalo mau barang murah, tempatnya agak jauh dari keramaian/jalan besar). Lumayan, saya dapat jam tangan Casio Edifice, mouse wireless, headphone dan satu set blue-ray disc dengan harga yang sangat 'kebanting' dibandingkan harga barang yang sama di Indonesia (hukum II berbelanja di Akiba : belanjalah barang second atau model lama, karena harganya sangat2 murah dengan kualitas nyaris seperti baru).


Dan ... akhirnya saya nggak sengaja nyelonong ke wilayah otaku. 

Action figure, dvd anime (sebagian hentai .. ehm), manga dll bertebaran. Iseng, saya liat-liat salah satu toko yang lagi obral besar-besaran. Di antara tumpukan barang, saya ngeliat ada salah satu yang menarik. 

GUNDAM.

Saya sebenarnya bukan penggemar Gundam, walaupun sudah tahu tentang robot tempur ini sejak SD. Dulu juga pernah nonton Gundam Wing di Indosiar, tapi ya cuma itu, ga ada rasa ngefans sedikitpun dengan robot ini. Si empunya toko rupanya lagi obral Gundam-gundamnya. Harganya bervariasi, mulai dari 850 yen (Rp.80-90 ribu), sampai yang paling mahal 2500 yen (Rp.250-300 ribu). Setelah mikir-mikir, akhirnya saya beli satu Gundam seharga 1500 yen, didiskon dari harga awalnya yang 2500 yen. Toh, ga ada salahnya buat kenang-kenangan, buat dipajang di meja kerja. Kotak Gundam ini ukurannya kurang lebih sama dengan kotak mobil 4WD Tamiya yang dulu sempat beken di Indonesia. Saya liat model Gundamnya, Real Grade, 'JUSTICE GUNDAM', dengan warna merah yang sangat mencolok. Saya nggak tahu Gundam ini asalnya dari seri anime yang mana, tapi yang jelas bukan Gundam Wing (karena saya hapal semua nama Gundamnya).

Sampe hotel, saya pun buka kotaknya. Isinya ternyata bukan yang saya harapkan. Tadinya saya pikir Gundamnya sudah ada di dalam kotak, nggak taunya yang ada adalah bagian-bagian Gundam yang masih belum dirakit. Saya cek lagi kotaknya, dan memang Gundamnya harus dirakit dulu ... halah. Ini sama seperti mobil 4WD dulu. Tapi okelah, toh saya lagi senggang, ga ada salahnya juga dirakit sendiri. Dan, malam itu, mulailah saya merakit Gundam pertama saya.

Ternyata merakit Gundam itu melelahkan juga ...


Merakit Gundam ternyata gampang-gampang susah. Butuh konsentrasi dan ketelatenan. Terlebih lagi kalo anda merakit tanpa bantuan alat yang sesuai. Saya pertama kali merakit Gundam pake tangan kosong. Setelah beberapa kali menyumpah karena beberapa komponen kecil berkali-kali jatuh, akhirnya saya lari ke convenient store terdekat, beli gunting dan cutter, dan merangkai lagi. Jujur saya stress merangkainya, karena  setelah dua jam, baru kaki dan badan si Gundam yang jadi. Tapi anehnya, ada rasa penasaran yang sangat untuk menyelesaikan Gundam secara utuh. Setelah empat jam, akhirnya seluruh bodi Gundam selesai. Tapi ini masih setengah pekerjaan, karena bagian backpacknya juga harus dirangkai, belum lagi nempel stickernya. Saya nyerah malam itu, sisanya saya bereskan di Indonesia saja. Walaupun belum komplit, tapi saya puas memandang 'hasil kerja' saya. Keren banget. Bisa aja orang Jepang bikin barang kayak gini. Detailnya benar-benar luar biasa.

Esok lusanya saya sudah kembali ke tanah air, dan melanjutkan 'pekerjaan' saya yang tertunda. Kali ini saya butuh waktu 6 jam untuk menyelesaikan seluruh bagian si Gundam plus stickernya. Ckckckck ... walaupun kepala pusing karena kurang tidur, saya luar biasa puas dan senang melihat Gundam yang komplit. Beginilah hasilnya :

Justice Gundam 100% completed !
Kata orang-orang yang sudah pernah merakitnya, akan ada rasa puas yang sangat setelah sukses merakit Gundam, dan rasa penasaran ... penasaran untuk merakit model Gundam yang lain. Artinya itu sudah ketularan virus Gundam, seperti yang saya tuliskan dalam postingan selanjutnya :-)

Wednesday, September 19, 2012

Early Rise - Old Friend

Salah satu satu dari sekian band yang bisa membuat saya rela untuk mem-posting lagunya di blog. Entah kenapa, musik dan lirik lagu ini membuat saya merinding setiap kali mendengarnya. Ada dua versi, rock (original) dan acoustic. Saya pribadi sih lebih suka yg versi akustik karena atmosfernya lebih pas dibanding yang rock.

Early Rise - Old Friend (Accoustic Version)

 
Early Rise - Old Friend (Rock Version)





Friday, August 31, 2012

What is Your Motivation to Do PhD Research ?

Pertanyaan di atas sepertinya akan selalu disodorkan kepada para individu yang berniat melanjutkan pendidikannya pada level tertinggi: PhD atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai jenjang S3 (Strata 3), terutama bila yang bersangkutan mengajukan aplikasi beasiswa di luar negeri. Dan sekarang saya harus menjawab pertanyaan itu dalam waktu kurang dari 24 jam, sebelum deadline aplikasi beasiswa yang saya ajukan  ke salah satu institusi penelitian terkemuka di Jerman habis malam hari ini.

Bukannya sengaja mengulur waktu, tapi memang saya punya beberapa alasan untuk melakukan riset PhD dan tidak tahu mana yang harus saya tuliskan pada surat motivasi yang panjangnya tidak lebih dari satu halaman tersebut. 

So, what's my motivation to do PhD research ? 
  1. Saya mencintai bidang keilmuan yang saya geluti saat ini. Meteorologi mungkin salah satu bidang keilmuan yang paling nggak beken di republik ini. Coba saja tanya orang-orang di dekat anda, apa itu ilmu meteorologi ? Alih-alih menjawab dengan benar secara saintifik, saya khawatir nanti jawabannya malah berhubungan dengan klenik. Bagi sebagian orang awam, ilmu meteorologi mungkin tak lebih dari seni meramal cuaca semata, tapi bagi saya, meteorologi ibarat ilmu menyusun puzzle yang rumit, namun mengasyikkan. 
  2. Saya menyukai riset dan lingkungan akademik. Sebelum menjadi peneliti honorer, saya sempat menjadi programmer di salah satu perusahaan IT swasta di Jakarta, dengan gaji yang saat itu termasuk lumayan dan bonus tahunan yang lumayan pula. Namun entah kenapa saat itu saya merasa ada yang kurang dengan hidup saya. Puncaknya, ketika saya jalan-jalan ke kampus lama di Bandung, ada rasa rindu yang teramat sangat dengan riset dan kehidupan akademiknya. Tak lama setelah itu, saya putuskan untuk menjadi peneliti honorer, walaupun dengan gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan programmer.
  3. Saya ingin menjadi spesialis di bidang yang saya geluti. Bidang radar cuaca/meteorologi saat ini masih terbilang langka di dunia per-meteorologi-an Indonesia. Dan bukannya mau sombong, saya termasuk orang-orang yang beruntung memiliki pengetahuan lebih di bidang ini dibanding peneliti meteorologi Indonesia lainnya. Saya punya keyakinan, spesialisasi pada suatu bidang tertentu (yang menjadi minat dan bakat kita) akan membawa manfaat besar pada karir kita di masa yang akan datang.
  4. Saya ingin kehidupan dan penghasilan yang lebih baik. Tak perlu munafik tentang ini. Tentu saja saya tidak bekerja hanya demi uang semata, tapi untuk bertahan hidup kita perlu uang kan ? Tak mungkin saya terus bekerja sebagai pegawai honorer dengan gaji pas-pasan, apalagi dalam waktu dekat saya kemungkinan akan berkeluarga. Mau dikasih makan apa anak istri saya nanti ? Masalahnya, di Indonesia, politikus dan penjilat jauh lebih dihargai dibandingkan peneliti. Dan saat ini, saya tidak punya minat lagi menjadi PNS. Dengan gelar PhD, saya masih punya kesempatan berkarir di luar negeri sesuai dengan bidang keahlian saya. Tentu saja dengan penghasilan yang lebih baik pula, sesuai dengan skill dan kemampuan yang saya miliki.
  5. Saya senang bepergian dan bertualang ke tempat-tempat baru. Ini lebih pada keinginan dan ambisi pribadi saja dan tidak terlalu berhubungan dengan studi PhD. Saya banyak terinspirasi oleh novel-novel karya Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi, yang banyak menceritakan nikmatnya mencari ilmu di perantauan. Lagi pula, bukankah untuk bisa berkunjung ke berbagai belahan dunia, ke tempat-tempat indah yang belum banyak dikenal merupakan kebanggaan kebanyakan orang ?
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang menjadi alasan saya ingin meneruskan studi ke level PhD, tapi mungkin apa yang sudah saya tuliskan di atas adalah yang menjadi motivasi utamanya.

Jadi, masih ada beberapa jam sebelum deadline. Masih ada waktu untuk merangkum semuanya menjadi sebuah surat motivasi.

SEMANGAT !!! 

Monday, July 23, 2012

Cara Mengunduh (Download) Seluruh File dan Direktori Pada Server HTTP

Download pada dasarnya adalah proses menyalin suatu dokumen (file) dari suatu server (FTP atau HTTP) ke client, dalam hal ini PC pengguna. Proses ini umumnya sangat mudah dilakukan dengan menggunakan browser maupun FTP client. Pada browser, pengguna umumnya hanya perlu melakukan klik pada link download yang disediakan. Adapun pada FTP client, pengguna diberi kebebasan untuk melakukan browsing pada direktori server, layaknya browsing pada direktori di PC pengguna.

Namun pada beberapa kasus, urusan unduh-mengunduh ini bisa jadi rumit, terutama bila servernya adalah HTTP. Berbeda dengan FTP, server HTTP umumnya tidak khususkan untuk keperluan pengunduhan file secara masif (seperti FTP). Umumnya HTTP digunakan untuk menampilkan halaman web, dengan link ke file-file yang dimaksud, bukan secara langsung memberikan daftar file atau direktori untuk diunduh oleh pengguna seperti pada FTP.

Salah satu contohnya adalah website (HTTP) yang tidak memiliki halaman web (index), seperti pada gambar dibawah :


Bisa dilihat bahwa website ini tidak memiliki halaman index, dan hanya menampilkan list direktori dan file yang ada pada server HTTP tersebut. Lalu bagaimana caranya mengunduh semua file dan direktori yang ada tersebut ? Anda bisa saja mengunduh tiap file satu demi satu, tapi bagaimana kalau di dalam tiap direktori tersebut terdapat puluhan bahkan ratusan subdirektori yang di dalamnya lagi terdapat ribuan file ?

Ada beberapa cara untuk mengunduh seluruh file/direktori dari server HTTP dengan mudah.

Yang pertama adalah dengan menggunakan ekstensi DownThemAll pada Mozilla Firefox. Ini adalah cara paling mudah. Anda cukup menginstall ekstensi tersebut, lalu buka direktori HTTP tadi, klik kanan, lalu pada context menu pilih 'DownThemAll!'. Seluruh file pada direktori tersebut akan terunduh secara otomatis, tanpa perlu diklik satu demi satu. Kekurangannya, ekstensi ini tidak bekerja dengan baik pada website yang memiliki subdirektori tambahan. Bila website yang ingin anda unduh memiliki banyak direktori/subdirektori, gunakan cara kedua.



Cara kedua adalah dengan menggunakan WinHTTrack Website Copier. Aplikasi ini berguna untuk mengunduh seluruh konten website, entah itu file maupun direktori. Saya biasa menggunakannya untuk membuat salinan dari website yang saya inginkan, misalnya tutorial program, panduan dan lain-lain. Tujuannya, bila sewaktu-waktu dibutuhkan, saya cukup membuka salinan website tersebut dari PC, tanpa harus terkoneksi dengan internet.



Tentu saja, aplikasi ini juga berguna bila anda ingin mendownload semua isi direktori pada suatu website, sekalipun website tersebut tidak memiliki halaman index atau homepage.
 

Saturday, June 30, 2012

10 Tool Gratis Yang Perlu Dimiliki PC Baru Anda

Punya PC baru memang menyenangkan. Entah itu Desktop ataupun Laptop, PC baru selalu membuat kita bersemangat untuk menggunakannya, entah itu untuk bekerja, bermain, maupun hanya untuk sekedar bersantai ria. Pada tulisan kali ini, saya ingin sharing beberapa tool atau software khusus yang perlu dimiliki PC baru anda. Selain untuk membantu produktivitas, tool-tool ini juga bermanfaat untuk menjaga PC anda tetap 'fit' dalam waktu yang lama. Dan yang paling penting, aplikasi yang saya tuliskan di sini bisa anda unduh dengan cuma-cuma di internet alias gratis.

Tool-tool di sini saya batasi hanya untuk sistem operasi Microsoft Windows (XP, Vista, 7), yang merupakan OS paling populer hingga saat ini. Nomor urut dari tiap tool menunjukkan prioritas dari tool yang bersangkutan untuk diinstall pada PC. No.1 memiliki prioritas tertinggi (seharusnya diinstall), sedangkan No.10 yang terendah (boleh tidak diinstall). Tulisan ini lebih banyak didasari oleh pengalaman pribadi saya, jadi bisa saja anda memiliki pandangan yang berbeda. Bila anda punya kritik atau saran yang membangun untuk tulisan ini, silakan tuliskan komentar pada blog ini :-)

1. Antivirus/Anti-Malware
PC baru tanpa Antivirus sama halnya dengan bayi yang belum diimunisasi, sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Malware seperti Virus, Worm atau Trojan Horse bisa datang dari mana saja, dari Internet, USB flashdisk, CD, DVD, bahkan dari gadget yang ada dalam saku anda. Dengan demikian, Antivirus merupakan aplikasi yang MUTLAK harus anda install apabila ingin PC baru anda 'panjang umur'. Itu sebabnya, Antivirus selalu menjadi perangkat lunak pertama yang saya install setelah Windows dan driver-drivernya.

Microsoft Security Essentials ... Perhatikan tampilannya yang sederhana

Ada banyak Antivirus gratisan bertebaran di internet. Bila anda memiliki Windows asli (original), maka Microsoft Security Essenstials (MSE), adalah Antivirus yang paling saya rekomendasikan untuk PC anda. MSE memiliki antarmuka yang sederhana, sehingga mudah digunakan oleh pemula sekalipun. Selain itu, MSE tidak terlalu membebani sistem karena membutuhkan sedikit resource. Salah satu hal yang paling saya suka dari MSE dan kebanyakan tidak dimiliki Antivirus gratisan lainnya adalah: Bebas Iklan.

Alternatif : Avast! Free Antivirus dan Malwarebytes' Anti-Malware adalah alternatif terbaik untuk anda-anda yg 'kurang beruntung' karena memiliki Windows Pirated Edition (baca: bajakan).

2. Internet Browser (Alternatif)
"Khan di Windows sudah ada Internet Explorer (IE) ? Ngapain pula install browser lain ?"
Alasannya : IE itu lambat dan menyebalkan (silakan dicoba sendiri). Ada banyak browser alternatif yang bisa anda unduh secara gratis di internet, misalnya Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera dan Safari.

Mau browsing lebih cepat ? Pakai Google Chrome ...

Dari sekian banyak browser, Google Chrome adalah yang terbaik yang bisa saya rekomendasikan. Chrome sudah menjadi browser utama di PC saya sejak tiga tahun lalu, mengalahkan Mozilla Firefox dan IE. Chrome (menurut pengalaman saya) lebih ringan dan cepat, mendukung banyak extension, plugin dan mudah dikostumisasi.

Alternatif : Mozilla Firefox, sampai saat ini masih menjadi salah satu browser gratisan terbaik, setidaknya kedua yg terbaik buat saya :-)

3. File Archiver
Anda doyan mengunduh file dari internet ? Bila jawabannya 'Ya', saya yakin anda sudah tidak asing dengan file-file berformat ZIP, RAR, TAR, GZ dan lain-lain. File-file ini merupakan file arsip khusus yang umumnya sudah dikompresi sehingga ukurannya lebih kecil, sehingga lebih cepat diunduh, terutama bila anda menggunakan internet yang badwidthnya kecil alias lemot. Masalahnya, file-file ini tidak bisa langsung digunakan karena harus diesktraksi terlebih dahulu ke format awalnya, misalnya dari RAR ke 3GP (uhuk uhuk ...), DOC, XLS dll. Untuk melakukan proses kompresi dan ekstraksi inilah, anda membutuhkan aplikasi File Archiver.

7-Zip, salah satu file archiver terbaik yang pernah ada ...

7-Zip adalah salah satu File Archiver gratisan terbaik untuk keperluan kompresi, esktraksi dan pengarsipan file dalam berbagai format. Selain ringan, antarmuka yang sederhana membuat 7-Zip sangat mudah digunakan.

Alternatif : Saya sampai sekarang masih suka pakai WinRAR. Nggak full gratis emang (shareware), tapi untuk sekedar kompresi/ekstraksi masih sangat layak digunakan.

4. PDF Reader
PDF (Portable Document Format) adalah format dokumen yang sangat populer di Internet karena tidak bergantung pada jenis sistem operasi, mendukung kompresi file, interaktif dan lebih aman dibandingkan format dokumen lainnya. Jadi jangan heran kalau banyak dokumen seperti manual, e-book, presentasi, sampai formulir lowongan kerja di internet menggunakan format ini.  

Adobe Reader (gratisan) ... bukan Adobe Acrobat (berbayar) 

Untuk membaca dokumen dalam format PDF, anda membutuhkan PDF Reader. Salah satu PDF Reader terbaik dan paling populer untuk membaca file PDF adalah Adobe Reader (Acrobat Reader). Yang perlu diperhatikan, aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk membaca file PDF saja, bukan untuk membuat atau mengkonversi file PDF dari format lain. Untuk membuat file PDF, anda harus menggunakan sistem konversi Online atau menggunakan Adobe Acrobat (tidak gratis).

Alternatif : Pernah dengar Foxit Reader ? Aplikasi ini disebut-sebut sebagai alternatif terbaik untuk membaca file-file PDF.

5. Image Editor
Image Editor adalah aplikasi yang hukumnya 'wajib' ada di tiap OS. Pada Windows, anda sudah mendapatkan MS Paint (dulu bernama Paintbrush) sebagai bonus. Sayangnya, Paint memiliki fitur yang kurang sip untuk keperluan penyuntingan atau untuk sekedar browsing gambar.

Photoscape ... terlalu mewah sebagai Image Editor gratisan

Photoscape adalah salah satu image editor terbaik (atau mungkin memang yg terbaik) yang pernah saya temukan di internet. Tool ini menawarkan berbagai fitur, mulai dari browsing gambar, penyuntingan tingkat dasar dan menengah, konversi data, animasi gif dan masih banyak lagi. Terlalu 'mewah' untuk sebuah tool gratisan.

Alternatif : Anda juga bisa mencoba IrfanView, salah satu image editor gratisan yang terkadang masih saya pakai untuk penyuntingan gambar.

6. Multimedia Player
Saat ini PC bukannya hanya alat untuk bekerja, tapi juga sebagai sarana rekreasi yang multiguna, misalnya untuk mendengarkan musik atau menonton film. Dan, PC anda (dalam hal ini OS), membutuhkan dua komponen penting untuk dapat melakukan hal tersebut, yang pertama adalah Media Player, dan yang kedua adalah Codec. Media Player merupakan aplikasi yang berfungsi untuk membuka/memainkan data media seperti film atau musik. Codec sendiri merupakan kumpulan program yang befungsi untuk melakukan encoding dan decoding (Codec adalah singkatan dari Coder-Decoder) terhadap berbagai jenis data media digital. Codec diperlukan untuk mengakses berbagai format data media digital, misal MP3, MP2, AVI, WMV dan lain-lain. Bila Media Player tidak menemukan Codec yang diperlukan untuk membuka file film dalam format AVI misalnya, maka film tersebut tidak akan bisa dimainkan.

K-Lite Codec Pack + Media Player Classic = Multi Media Player terbaik 

K-Lite Codec Pack (KCP) adalah kumpulan Codec yang dapat anda install untuk memainkan berbagai jenis format data media digital. Tidak hanya Codec, K-Lite Codec Pack juga memberikan bonus sebuah media player : Media Player Classic (MPC). Dengan hanya bermodal KCP dan MPC, anda sudah bisa menikmati berbagai jenis data multimedia, mulai dari musik, film sampai flash.

Alternatif : Anda bisa juga mencoba Winamp, media player 'sejuta umat' yang sempat tenar di awal-awal abad 21.

7. Defragmenter
Fragmentasi adalah ketidakmampuan sistem file pada OS untuk menempatkan data-data sejenis secara berurutan. Misalnya, satu data (file) akan terpecah menjadi beberapa bagian, dan ditempatkan pada posisi (sector) yang berbeda dan tidak berurutan pada storage seperti harddisk. Akibatnya, untuk mengakses satu data, sistem perlu mencari bagian-bagian data yang terpisah tersebut, dan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan apabila bagian-bagian data tadi berada pada sector yang berdekatan atau berurutan. Fragmentasi akan menyebabkan pembacaan data menjadi tidak efisien dan panas berlebih pada harddisk.   Proses untuk mengkoreksi fragmentasi tadi, dengan menyusun kembali dan menata ulang bagian-bagian data yang terpisah menjadi berdekatan atau berurutan inilah yang disebut sebagai Defragmentasi.

Anda sebenarnya sudah memperoleh tool Defragmenter secara gratis pada Windows. Tapi sayangnya, lagi-lagi tool ini minim fitur dan membutuhkan waktu proses yang relatif lama, terutama bila storage berukuran sangat besar.

Smart Defrag, Defragmenter yang cepat

Ada banyak Defragmenter gratisan yang bisa anda temui di internet, dan Smart Defrag adalah (menurut pengalaman saya) salah satu yang terbaik. Bukan hanya karena mudah digunakan, yang terpenting menurut saya adalah karena proses defragmentasinya yang sangat cepat.

Alternatif : Auslogics Disk Defrag dan Defraggler adalah dua alternatif terbaik untuk melakukan Defragmentasi.
  
8. System Optimizer
Anda merasa PC anda makin lambat ? Atau pemakaian harddisk tiba-tiba membengkak ? Anda perlu 'bersih-bersih'. Yang perlu dibersihkan antara lain adalah file-file temporary yang sudah tidak diperlukan lagi seperti cache dan kawan-kawan, sampai registry Windows yang sudah tak terpakai.

Mau yang system optimezer yang aman ? Pakai CC Cleaner ...

CC Cleaner adalag salah satu tool gratisan terbaik untuk keperluan 'bersih-bersih' tadi. Pemakaiannya sangat mudah dan cepat, dan yang paling penting: aman.

Alternatif : -

9. Data Recoverer
Kadang kita tidak sengaja menghapus data-data penting kita. Di Windows biasanya data yang terhapus akan berpindah ke Recycle Bin, dan masih bisa dipulihkan. Nah, bagaimana kalau data tersebut sudah terhapus secara permanen dan tidak bisa dikembalikan dengan Recycle Bin ?

FreeUndelete ... portable dan mudah digunakan

FreeUndelete, sesuai namanya, memungkinkan anda untuk memperoleh kembali data-data yang sudah terhapus dan tak bisa dipulihkan Recycle Bin. Pada sistem Windows, data yang terhapus sebenarnya tidak benar-benar hilang. Sistem hanya menandai lokasi data tadi sebagai 'data terhapus', namun datanya sendiri sebenarnya masih ada di lokasi tersebut. FreeUndelete memungkinkan sistem untuk mengubah tanda 'data terhapus' pada sektor tadi, sehingga anda bisa memperoleh datanya kembali, asalkan .... tidak ada data baru yang menimpa sektor tersebut. Jadi, yang perlu diingat, tidak semua data yang terhapus bisa dipulihkan dengan tool ini.

Yang saya suka dari FreeUndelete adalah sifatnya yang portable, tak perlu instalasi pada sistem.

Alternatif : Anda bisa mencoba Recuva, fungsinya kurang lebih sama dengan FreeUndelete.

10. System Information
Akhirnya, tool terakhir pada tulisan ini.
Terkadang anda butuh informasi sistem untuk mengetahui detil dari PC yang anda miliki, terutama PC baru (anda nggak mau beli kucing dalam karung kan ?). Tool-tool System Info memungkinkan anda mengetahui jeroan dari sistem, mulai dari Motherboard, CPU, Memory dan lain-lain. Terkadang merk dari komponen juga bisa diketahui dengan tool-tool ini.

Speccy ... Mudah dipahami dan digunakan

Speccy, akan memberikan semua informasi yang anda butuhkan tentang sistem. Tampilannya sederhana dan mudah digunakan. Saya biasanya menggunakan tool ini untuk mengetahui temperatur CPU laptop saya.

Alternatif : CPU-Z adalah alternatif tool gratisan untuk info sistem yang lebih detil.

Monday, May 28, 2012

Cara Menyunting Crontab di Sun Solaris

Crontab (cron table) adalah file konfigurasi yang berisi informasi perintah shell UNIX berikut waktu eksekusinya yang akan dijalankan oleh cron (job scheduler UNIX). Pada Linux, crontab umumnya dapat disunting dengan mudah dengan menggunakan text editor, misalnya Vi. Namun pada Solaris, hal ini tidak selalu bisa dilakukan, seperti yang saya alami beberapa jam yang lalu.

Normalnya, perintah untuk menyunting crontab adalah : "crontab -e"

Hasil yang saya peroleh setelah menjalankan perintah di atas :

# crontab -e
716

Entah apa maksud angka di atas, yang jelas saya tidak bisa menyunting crontab dengan cara yang lazim dilakukan di Linux. Setelah bertanya pada Om Google, saya menemukan pemecahan masalahnya. Hal ini dikarenakan Solaris (milik saya) belum dikonfigurasi untuk melakukan penyuntingan dengan editor tertentu. Untuk membuat Solaris melakukan penyuntingan crontab dengan editor teks vi, saya menggunakan perintah berikut, namun lagi-lagi terjadi error :

#export EDITOR=vi
EDITOR=vi is not an identifier

Masalah tersebut terjadi karena shell yang saya gunakan adalah shell Solaris, bukan bash. Dengan demikian perintah di atas harus dibagi dua agar bisa bekerja pada shell Solaris.

#EDITOR=vi
#export EDITOR

Problem solved, dan saya bisa menyunting crontab dengan menggunakan vi .. :-)

Yg perlu diingat, konfigurasi ini tidak disimpan oleh Solaris dan anda harus mengulangnya setiap kali login. Cara lainnya adalah memasukkan perintah tersebut ke file konfigurasi Solaris agar bisa dijalankan setiap kali boot/start up. 

Sunday, May 27, 2012

CAnalis - Bagian 1

CDR Auto Analysis (sebut saja CAnalis) dirancang untuk melakukan analisis tingkat lanjut terhadap data hasil observasi C-band Doppler Radar (CDR) Serpong. Bila selama ini sistem yg ada hanya mampu memberikan informasi semi-realtime (tiap 6 menit) dari data terkini, maka CAnalis akan melakukan analisis tingkat lanjut, tidak hanya untuk data terbaru, tetapi juga data historis dari CDR. Keluaran dari sistem ini sebenarnya lebih ditujukan untuk penelitian, namun tak menutup kemungkinan juga bisa dimanfaatkan sebagai informasi publik. 

Data CDR (terolah) merupakan data grid 3D, baik dalam format plain binary maupun ASCII, dengan resolusi spasial 500m (421x421x41 pixel), resolusi temporal 6 menit. Dengan asumsi satu data mampu menampung lebih dari 1 waktu pengamatan, maka data CDR bisa digolongkan sebagai data 5D (x,y,z,t,dBZ). Data dengan dimensi seperti ini tidak hanya membutuhkan media penyimpanan yg relatif besar, tp juga butuh waktu relatif lama untuk mengolahnya. Dari pengalaman saya, data CDR selama sebulan (10x24x30=7200 file) kurang lebih membutuhkan waktu satu hari untuk bisa diolah seluruhnya. CAnalis dirancang untuk membuat sistem analisis secara otomatis, sehingga pengguna yang ingin mengolah data CDR tidak perlu lagi mengolahnya dari awal dan waktu yang dibutuhkan bisa menjadi lebih singkat.

Secara umum sistem utama CAnalis dapat digambarkan dengan diagram alir berikut :


Sistem utama ini terdiri dari modul-modul yang dikontrol sepenuhnya oleh sebuah PC untuk analisis. Blog diagram berwarna hijau menunjukkan modul sistem CDR secara default. Diagram biru menunjukkan modul yang telah/pernah dibuat, tapi belum dintegrasikan dengan sistem. Diagram berwarna oranye menunjukkan modul yang belum dibuat. 

Berikut beberapa modul utama CAnalis :
  1. Download Scheduler. Sesuai namanya, modul ini berfungsi untuk mendownload data RAW CDR setiap 6 menit. Modul ini juga berfungsi untuk melakukan kompresi dan pengarsipan data yang telah didownload, untuk digunakan oleh modul-modul CAnalis yang lain. Karena sistem ini dirancang pada PC dengan OS Linux, maka program utama dari download scheduler akan berupa shell script yang waktu eksekusinya diatur oleh fitur crontab Linux.
  2. RAW to Gridded Binary Conversion Module, berfungsi untuk melakukan konversi data RAW CDR menjadi binary/ASCII. Modul ini sudah pernah saya buat dan sudah melalui proses revisi dan modifikasi selama 3 tahun terakhir, sehingga sudah bisa dibilang OK. Nantinya akan ditambahkan satu sub-modul, yaitu Quality Control untuk memastikan hanya data yang valid yang akan diproses lebih lanjut. Modul ini terdiri dari beberapa script program dalam bahasa Fortran, C dan Perl.
  3. Real-time Spatial Distribution Auto Image Generation, modul standar untuk menampilkan data distribusi spasial hujan (dengan peta) ke dalam format GIF/PNG. Untuk tampilan 2D, akan digunakan GrADS (Grid Analysis dan Display System), sedangkan untuk tampilan 3D akan menggunakan Vis5D+.
  4. Hovmoller Diagram Generation adalah modul yang berfungsi untuk membuat diagram Hovmoller dari seluruh data CDR pada periode tertentu. Diagram Hovmoller sangat berguna untuk menentukan pergerakan dan siklus hujan dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga dapat digunakan untuk prediksi hujan jangka pendek. Oleh karena itu, modul ini tidak hanya membutuhkan data terbaru CDR, namun juga data historisnya. Keluaran dari modul ini juga bisa digambarkan dalam bentuk grafik 2D via GrADS.
  5. Statistical Analysis. Masukan utamanya adalah data historis CDR. Modul ini akan melakukan analisis statistik seperti rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum/minimum dll dari seluruh data CDR dan membandingkannya dengan data terbaru CDR, sehingga variabiltas maupun anomali hujan yang terjadi dapat segera terdeteksi oleh pengguna.
  6. Nowcasting Module adalah modul yang berfungsi untuk melakukan prediksi hujan dalam jangka waktu pendek (nowcasting), dengan melakukan perhitungan terhadap statistik dan pergerakan dari echo data CDR. Masukan utama modul ini dihasilkan oleh modul-modul sebelumnya, yaitu modul real-time, hovmoller dan statistik. Keluaran dari modul ini akan berupa citra hujan (30 menit-1 jam ke depan) dan beberapa parameter informasi, misalnya : waktu terjadinya hujan (time of impact) di suatu titik tertentu.
  7. Upload Scheduler, berfungsi untuk melakukan upload pada data-data keluaran CAnalis ke suatu server tertentu. Data-data dari server ini yang akan kemudian dipasangkan pada website yang dapat digunakan sebagai informasi bagi pengguna.
Tulisan berikutnya akan mengulas tentang proses perancangan modul Download Scheduler dan hambatan-hambatan yang ditemui selama masa pembuatannya .... :-)

Tuesday, May 22, 2012

Riset Riset dan Riset

Cuma sekedar iseng nulis riset yg HARUS saya lakukan dalam beberapa bulan mendatang. Sebagian besar adalah riset pribadi, dan sebagian lagi memang tugas dari kantor.
  1. CDR Auto Recovery and Analysis. Salah satu tujuan pekerjaan ini adalah membuat CDR mampu 'mengatasi' masalahnya sendiri (terutama yg berhungan dengan software) tanpa bantuan operator. Masalah CDR yang paling sering terjadi adalah antenna dan disk error. Malangnya, masalah-masalah tadi terjadi di waktu yang seharusnya menjadi waktu istirahat/santai operator, padahal data CDR sudah menjadi konsumsi publik. Dengan adanya sistem ini, setidaknya pekerjaan operator bisa sedikit lebih ringan dari biasanya, dan CDR tetap bisa beroperasi normal. Tujuan lainnya adalah untuk keperluan analisis. Salah satu mimpi saya sebagai seorang meteorologist adalah membuat suatu sistem prediksi cuaca (hujan) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, setidaknya dalam jangka pendek (di bawah 6jam) atau istilah kerennya : nowcasting. Untuk langkah awal, mungkin metodenya tidak perlu rumit-rumit, cukup metode empirik dan Hovmoller Diagram. Setidaknya informasi  ini bisa berguna bagi masyarakat Jakarta yang butuh informasi prediksi cuaca dalam periode singkat.
  2. Post-HARIMAU IOP 2011 preliminary results. Ini pekerjaan yg harus saya selesaikan, setidaknya sebelum pertengahan Juni 2012. Yang harus dianalisis adalah data hasil pengamatan XDR Padang, dan TRMM 3G68 selama kegiatan IOP 2011. Data XDR sudah selesai dianalisis, tinggal 3G68 saja yg belum (karena mengolahnya susah T_T).
  3. Intraseasonal-variability Auto Analysis. Pekerjaan ini kurang lebih sama dengan analisis otomatis untuk CDR. Bedanya, data diperoleh dari produk GSMaP NRT atau TRMM 3B42RT, dan lebih bersifat forecast (di atas 24 jam). Belum tau pasti kapan bisa dikerjain, tp rencananya setelah pertengahan Juni 2012.
  4. Landslide Early Warning System. Penelitian ini sudah pernah saya lakukan ketika mengerjakan thesis S2 tahun kemarin. Data yg digunakan lumayan banyak, mulai dari SRTM, MODIS, HWSD, TRMM dan CDR, jadi relatif lebih ribet dari pekerjaan-pekerjaan lain. Entah kapan bisa dilanjutkan @_@.

Wednesday, May 2, 2012

Pengalaman TOEFL IBT



TOEFL (Test Of English as a Foreign Language), mungkin sudah banyak yang tahu, adalah salah satu test untuk menguji kemampuan bahasa Inggris seseorang. TOEFL berbeda dengan ujian bahasa Inggris lain seperti TOEIC, karena lebih menitikberatkan pada lingkungan akademik, sehingga TOEFL seringkali menjadi salah satu syarat utama apabila seseorang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Saya terakhir kali mengikuti  mengikuti TOEFL PBT (Paper Based Test) pada tahun 2006, waktu itu kebetulan testnya diadakan oleh kampus, jadi sifatnya lebih institusional. Karena punya rencana melanjutkan sekolah ke luar negeri, saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti TOEFL 'resmi' yang diadakan oleh ETS (Educational Testing Service). Hasil TOEFL dari ETS ini diterima oleh mayoritas universitas di seluruh dunia, walaupun, peserta harus siap 'berdarah-darah' untuk mengikutinya. Mengapa ?

Alasan No.1 : MAHAL. Anda harus merogoh kocek sebesar USD175 untuk sekali test. Kalau dirupiahkan sekitar 1.7 Juta. Kalau skor TOEFL anda bagus ya syukurlah .... Nah, kalau jelek ?

Alasan No.2 : FORMAT TEST BARU. Berbeda dengan format sebelumnya, TOEFL menerapkan ujian berbasis internet (Internet-based Test/IBT) sejak tahun 2006. Perubahan format ini diikuti dengan perubahan konten ujian. Kalau dulu, kontennya adalah Listening, Reading, Writing, nah sekarang ditambahkan satu konten lagi, yaitu Speaking. Dan Speaking ini adalah salah satu mimpi buruk para peserta test, terutama yang kemampuan bahasa Inggrisnya masih amburadul. Perubahan format ini juga berimbas pada waktu test. Kalau dulu TOEFL dimulai secara serentak, kali ini peserta bisa memulai test sesuka hati, selama masih berada dalam interval waktu yang diperbolehkan. Artinya, peserta yang datang lebih dulu bisa memulai test duluan, dibanding yang datangnya belakangan.

Saturday, April 21, 2012

Ketika Adsense Tak Muncul di Google Chrome


Ini kejadian konyol tapi nyata. 

Kisahnya dimulai beberapa hari yang lalu. Saat itu, blog ini masih dalam tahap persiapan untuk diluncurkan ke dunia maya. Saya menyiapkan segalanya, mulai dari posting, gambar, link, shoutbox, widget, termasuk adsense. Yup adsense. Walaupun IQ bisnis saya jongkok, yah ... bolehlah iseng coba-coba pasang iklan di blog, siapa tahu ada pengunjung yang berhati emas yang rela meng-klik salah satu iklan tersebut ... ehm (ini bukan promosi ya).

Singkat kata, saya coba kembali menggunakan account adsense milik saya yang sudah lama mati suri. Mati suri karena zaman dahulu kala, layanan adsense untuk wilayah Indonesia masih terbatas, masih belum ada dukungan untuk adsense for content, adanya baru adsense for search. Mungkin para petinggi google menyadari kekhilafannya karena pengguna internet di Indonesia makin lama makin banyak. Mulai dari anak TK sampai kakek-nenek, hingga akhirnya dukungan adsense for content berlaku juga untuk netters Indonesia.


Thursday, April 19, 2012

Informasi Hujan Terkini Untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya


Penting : 
Apabila anda menemukan kesulitan, silakan beralih ke bagian 'Tanya Jawab (FAQ)' di akhir tulisan ini. 


1. Informasi Data :

Gambar di bawah adalah citra terbaru yang diolah dari data mentah (RAW) C-band Doppler Radar (CDR) milik BPPT. Parameter yang diolah adalah reflektivitas (dalam dBZ) pada ketinggian 2 kilometer dari permukaan laut (Mean Sea Level). Waktu yang tertera pada bagian kiri atas peta menunjukkan waktu dari data terakhir yang diolah sistem radar. Beberapa bagian yang tampak seperti 'noda' pada peta di bawah sesungguhnya adalah informasi distribusi atau tutupan hujan yang terjadi di wilayah tersebut yang intensitasnya dinyatakan pada legenda peta di bagian kiri bawah peta.

Citra terbaru CDR. Apakah di daerah anda terjadi hujan seperti yang ditampilkan citra ini ?
Warna biru-hijau menunjukkan hujan ringan (gerimis/drizzle), warna hijau-kuning menunjukkan hujan sedang, dan warna kuning-merah menunjukkan hujan lebat atau ekstrim (hujan es/hail, badai). 

Apabila anda merasa ragu bepergian ke suatu tempat karena masalah cuaca atau misalnya anda takut kehujanan, maka informasi dari citra ini akan sangat bermanfaat untuk anda :-). 
 

Wednesday, April 18, 2012

Bermain Age of Empires 2 : The Conquerors Resolusi Tinggi di Windows Vista/7

Bagi anda yang sudah lama mengenal game-game RTS pasti tidak asing dengan nama ini : Age of Empires. Game RTS produksi Mircosoft-Ensemble Studios yang pernah begitu populer pada dekade 90an - awal 2000an. Walaupun saat ini pamor AOE makin pudar dengan makin banyaknya game RTS generasi baru yang bermunculan, namun saya yakin pasti ada sejumlah gamer yang masih jatuh cinta dengan AOE, termasuk saya. Dari sekian banyak seri AOE, Age of Empires 2 : The Conquerors (AOE2TC) menurut saya adalah yang terbaik, terutama pada sisi gameplay. Saya bisa menghabiskan waktu setengah hari cuma untuk bermain game ini.

Sayangnya, tampilan AOE2TC bila dimainkan pada Windows Vista/7 tidak sebaik apabila bila dimainkan di Windows XP/2000/98. Ada beberapa warna yang 'kacau' dan tidak nyaman dilihat mata, selain itu resolusi maksimum yang didukung game ini masih terbatas, walaupun VGA card anda mampu menampilkan resolusi di atas 1200 x 800 pixel.


Monday, April 16, 2012

Selamat Tinggal Blogsome ...



Finally, it happened ...

Setelah 6 tahun menggunakan Blogsome, mulai hari ini saya resmi pindah ke Blogger. Itu artinya, saya kembali ke layanan blog yang paling awal saya gunakan. Saya mulai ngeblog sejak mahasiswa, tepatnya tahun 2004, dan sejak saat itu saya sudah berganti layanan blog 3-4 kali. 

Blogger adalah blog hosting pertama yang saya gunakan (http://ace108.blogspot.com). Saat itu Blogger belum diakuisisi oleh Google, dan fitur blognya masih sangat terbatas dibandingkan saat ini. Pada tahun 2005, Friendster sangat populer, dan saya tergoda untuk mencoba fasilitas blognya. Sayangnya, seiring dengan meredupnya popularitas Friendster, fitur blog Friendster juga kurang memuaskan saya. Dan akhirnya, saya pindah lagi ke Blogsome.

Di Blogsome, saya menemukan apa yang saya butuhkan. Akses yang jauh lebih cepat (iklannya tidak sebanyak Blogger), antarmuka yang lengkap dan mudah (antarmuka Wordpress sangat fenomenal saat itu), serta privasi yang lebih terjaga (dibandingkan Friendster). Lebih dari 200 tulisan saya buat selama menggunakan Blogsome, dan sebagian besar merupakan catatan berharga dalam kehidupan saya selama 6 tahun terakhir.

Wednesday, April 11, 2012

DOSBox - Si Emulator Game Jadul


Video Game. Satu-satunya 'penyakit' saya yang paling parah dan belum bisa sembuh-sembuh sampai umur 30 sekarang ini. Nggak di rumah, nggak di kantor, baik ketika sendiri maupun pas lagi bareng pacar, saya selalu menyempatkan diri untuk main game, walaupun cuma sekedar 5 menit. Saya tahu kalo hobi yg satu ini sebenarnya kurang bagus, apalagi buat yg sudah 'berumur' seperti saya. Tapi mau gimana lagi, game sudah seperti candu, susah buat berhentinya.

Berkat game-lah, saya bisa berkenalan dengan mesin ajaib bernama PC, 20 tahun silam. Berkat game juga, saya yang awalnya punya cita-cita menjadi pilot sampai rela 'pindah haluan' menjadi seorang engineer. Saya nggak tau kalo ada di antara pembaca sekalian yang 'sealiran' dengan saya (baca:maniak game sampe jadi om-om ), cuma seringkali menarik untuk sedikit bernostalgia dengan game-game lawas pada akhir tahun 80-an sampai awal 90-an,  di saat dunia perkomputeran masih dalam masa-masa 'kegelapan', belum ada yg namanya desktop, Windows, folder, kursor tetikus dan lain-lain. Yang ada hanyalah layar monitor gelap dengan prompt "C:>". Inilah zaman-zaman di mana DOS (Disk Operating System) menguasai PC di seluruh dunia.


Thursday, April 5, 2012

Hetakoi

 
Author : Nakano Junko
For his twentieth birthday, Shizuka chooses to go to a hot springs alone. To his surprise, he also ends up seeing his first naked woman... a passed out drunk girl. Soon afterward he enters college, and his friend from high school convinces him to join the female dominated travel and hot springs club. Amazingly, the girl he saw naked, Ruka, is also a member of the club! Now he must interact with his club more or less normally, and pretend he doesn't imagine Ruka naked every time he sees her. He is determined that his embarrassing secret never be made public!


Wednesday, March 28, 2012

Cradle of Monster - Mouryou no Yurikago


Author : SANBE Kei
A group of students find themselves on a sinking capsized ship. Together with some zombies. What happened to the ship and why are there zombies aboard ? It's a battle against time and the zombies, to save themselves.
------
Membaca Cradle of Monster sama halnya seperti menonton perpanduan antara film Poseidon, Battle Royale dan 28 Days Later. Sejumlah siswa SMU terjebak dalam kapal (yang entah kenapa) nyaris karam di lautan luas. Dengan kondisi kapal yang terbalik 180 derajat, mereka harus mencapai dasar kapal untuk bisa meloloskan diri, sebelum kapal benar-benar tenggelam. Masalah bertambah pelik, karena pada waktu yang bersamaan, entah dari mana datangnya, zombie-zombie bermunculan dan memburu para penumpang yang masih selamat. Bila tertangkap oleh para zombie ini, hanya ada dua kemungkinan : tewas atau ... jadi zombie juga. Manga ini menceritakan bagaimana para siswa dan penumpang lainnya berjuang menyelamatkan hidupnya habis-habisan dengan berbagai cara: saling bantu, saling dukung, termasuk saling bunuh.


Tuesday, March 27, 2012

CDR Control Automation Project (Part 2)

Well, untuk sementara sistem remote troubleshooting CDR via TeamViewer di lab berjalan lancar. Hasilnya selama liburan 3 hari kemarin cukup memuaskan. CDR sempat stop beberapa kali karena cuaca panas, tapi masih bisa direstart ... dari ANCOL .. hehhe. Sooo, selama internet lab nggak mampus dan nggak ada mati lampu di Serpong, there will be no problem.

Sekarang bisa lanjut ke tahap berikutnya ... 

Remote Troubleshooting succeeded!

TAHAP II.  SISTEM PENGARSIPAN DATA CDR KE EXTERNAL HD

Pada kondisi normal, CDR menghasilkan 1 data volume scan (yg nantinya digunakan untuk analisis) setiap enam menit. Ukuran 1 data volume scan bisa kurang dari 1 MB (tidak ada hujan) sampai 5 MB (hujan ekstrim). Dalam sejam, maksimal akan ada sekitar 50 MB data RAW, itu artinya CDR akan menghasilkan sekitar 1,2 GB data raw dalam sehari. Itu belum termasuk data surveillance dan image. Dengan ukuran sebesar itu dan koneksi internet yang ada saat ini, bisa dibilang proses pengolahan data harian secara remote akan sangat sangat sukar (walau tidak mustahil).

Masalah kedua, server lab hanya mendownload data CDR dalam format ASCII. Saya terus terang nggak suka dengan ASCII karena ukurannya yg relatif besar walaupun sudah dikompresi. Lagian data ASCII sangat rawan disalahgunakan tanpa ijin karena gampang diakses semua orang. Capek-capek ngolah data sampe keluar format ASCII, eh datanya dipake orang lain cuma dengan modal Excel atau Notepad. Saya lebih suka dengan format Binary, karena selain ukurannya jauh lebih kecil, datanya eksklusif karena hanya si programmer yg tahu tiap variabel dan cara mengakses data tersebut. Sehingga lebih aman dari sisi hak cipta (copyright).

Masalah ketiga, sistem kontrol CDR ini ada di lab, jadi mau tidak mau harus mengikuti policy jaringan di lab. Dan koneksi ftp secara langsung dari lab sangat dibatasi dengan alasan keamanan. Sistem harus terhubung dengan server lab sebelum bisa melakukan koneksi ftp. Pilihannya cuma dua, koneksi ftp via SSH atau Citrix. Really really unconvenient for a network newbie like me ...

Dan .. masalah terakhir. Automatic system. Yeah. That's also a big problem. Ini berhubungan erat dengan sistem operasi yang digunakan. Sistem kontrol CDR saat ini adalah dual-OS, Windows7 dan Linux Mint 10. Kedua OS bisa menggunakan SSH, ftp dan VNC. Tapi sistem mana yang akan digunakan untuk sistem otomatisnya ? Di Windows, kita bisa menggunakan batch file + task scheduler untuk membuat program berjalan secara otomatis, dan di linux kita bisa menggunakan shell script + cron tab. Tetapi .... kembali ke masalah nomor 3, gimana caranya membuat sistem ini melewati barikade policy jaringan lab ??? Bisakah melakukan scripting via Citrix ?

Tadinya saya berencana mengaplikasikan konsep BOS (Business Operating System) dan beberapa sistem multiplatform lain untuk mengatasi masalah ini. Tapi ujung-ujungnya malah tambah ribet, sistemnya jadi ngadat dan ada sedikit 'kesalahpahaman' yg timbul akibat penggunaan sistem ini. Jadi untuk sementara balik dulu ke Windows/Linux, sambil mikir alternatif lainnya.

(to be continued ...)  

Friday, March 16, 2012

CDR Control Automation Project (Part 1)

Ini bukan proyek resmi dari kantor, hanya inisiatif pribadi.

Tujuan : 

  • Otomatisasi pengarsipan data RAW dan Image CDR ke external HD 
  • Otomatisasi pengiriman data Image ke ftp server luar untuk monitoring CDR
  • Mempersiapkan media baru untuk remote trouble shooting CDR
  • Mempersiapkan sistem pengolahan data CDR otomatis untuk keperluan penelitian
Hardware : Laptop Dell Latitude, prosessor iCore7, RAM 4GB
OS : Windows 7, Linux Mint 10
Tools/Softwares : TeamViewer7, VNC, NetCDF, Perl, Fortran, C, puTTY    
 
TAHAP I. SISTEM REMOTE TROUBLESHOOOTING BARU (TARGET : 17 MARET 2012) 
 
Persiapan media baru sistem remote troubleshooting. Media baru untuk remote troubleshooting diperlukan sejak sistem jaringan CDR menerapkan firewall dan ip-filtering untuk menghalau cracker. Sistem ini bak pisau bermata dua, karena walaupun efektif, namun hanya IP-IP tertentu saja yang bisa mengakses sistem CDR, misal IP JAMSTEC atau BPPT. Akibatnya, remote troubleshooting hanya bisa dilakukan di JAMSTEC atau BPPT. Bagi saya yang biasa keluar kota untuk survey dan hanya bergantung pada modem seluler, sistem seperti ini seringkali merepotkan, terutama apabila CDR mengalami masalah.
 
Solusinya adalah dengan menggunakan aplikasi remote desktop controller yang bisa menembus firewall, misalnya TeamViewer, yang diinstall pada satu laptop. Saat ini TeamViewer sudah terinstall pada laptop (Windows dan Linux), hanya tinggal perlu menginstall VNC untuk koneksi lokal.
 
(to be continued ....) 

Tuesday, March 13, 2012

Echo Coverage (Part 1)

Dari beberapa paper yang sudah saya pelajari (baca: sebagian saya pelajari), ada beberapa gambar menarik yang menggunakan data CAPPI radar. Salah satunya adalah Echo Coverage (EC), yang menunjukkan tutupan echo/sinyal balik dari presipitasi yang terdeteksi oleh radar. 

Salah satu paper menarik yg membahas soal EC adalah paper Mori-san (kebetulan saya jadi co-authornya .. ehm emoticon) : Convective System Developed along the Coastline of Sumatera Island, Indonesia, Observed with an X-band Doppler Radar during the HARIMAU2006 Campaign

Analisis echo coverage ini biasanya ditunjukkan dengan beberapa plot, antara lain : 

  1. Time-Height cross section. Pada grafik ini, sumbu X adalah waktu, sumbu Y adalah ketinggian, dan sumbu Z adalah echo coverage.
  2. Time-Time cross section. Pada grafik ini, sumbu X adalah waktu (hari), sumbu Y adalah waktu (jam) dan sumbu Z adalah echo coverage.

Analisis EC sangat bermanfaat untuk mengetahui pola spasial (statiform atau cumuliform) dan temporal (diurnal atau semi-diurnal) dari curah hujan di suatu wilayah.

Saya sebenarnya sudah pernah melakukan analisis data yang mirip, dengan menggunakan data satelit TRMM produk TRMM3B43 dan GSMaP NRT/MWR, dengan menggunakan Time vs Time plot, tapi dimensi ketiga yang saya gunakan adalah intensitas rata-rata curah hujan (rainrate).

Kali ini rencananya saya akan melakukan analisis dengan data XDR, selama perionde IOP2011 (Desember 2011). Well, ini belum pernah saya lakukan sebelumnya, jadi waktu pagi ini habis dengan coretan di kertas untuk menghitung EC sebelum dikonversi menjadi kode program. 

Masalah : Data radar adalah data grid 641x641x20. Karena yang dibutuhkan adalah data dalam coverage 160 km, maka tidak semua data akan dimasukkan dalam perhitungan, hanya data yang lebih kecil dari diameter 160 km yg diambil.

Algoritma :

  1. Buka data binary radar.
  2. Assign data radar, kedalam array 3 dimensi (x,y,z).
  3. Mulai hitung jarak tiap grid dari pusat radar. Grid yang jaraknya lebih kecil dari 160 km akan dihitung, yg lain akan diabaikan. Phytagoras theorm will do the trick ... emoticon
  4. Periksa grid yang diperoleh dari langkah 3, apakah memiliki echo atau tidak. Bila ada, hitung berapa banyak grid yang memiliki echo.
  5. EC diperoleh dengan membandingkan jumlah grid yang memiliki echo dengan jumlah total grid dalam diameter 160 km.
  6. Ulangi langkah 1-5 untuk tiap data radar (10 menitan).

to be continued ....